Minggu, 13 Oktober 2013

KISAH

PENCURI YANG BERUNTUNG

Setelah lama menuntut ilmu,syaikhnya menasihati dia dan teman-temannya, ''kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang yang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.''
 Kemudian, pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya  bertanya,''ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?''. Sambil bergetar ibunya menjawab,''ayahmu telah meninggal, apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?'' si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun,akhirnya  si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata, ''ayahmu itu dulu seorang pencuri!''
Lalu pemuda itupun berkata, ''guruku memerintahkan kami (murid-muridnya) untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjasan tersebut''
Sang ibu menyela,''Hei, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan ?''. Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab,''ya, begitu kata guruku.''. Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui tekhnik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru(syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditinggalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya, ''ini rumah anak yatim, dah Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim.'' Dia terus berjalan dan akhirnya tiba dirumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. ''Ha, disni'' gumamnya. pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling didalam rumah, sasmpai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas,perak dan uang tunai dalam jumlah banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata,''Eh, jangan, kata syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.''
Kemudian, dia mengambil buku-buku catatan disitu dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil  membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapoa zakatnya. Kemudian dia pisahkan harta yang akan dia zakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia melihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri,''ingat takwa kepada Allah! kau harus melaksanakan sholat dulu!''. Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melaksanakan sholat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Istrinya bertanya,''apa ini?'' dijawab suaminya'' demi Allah, aku juga tidak tahu.'' Lalu dia menghampiri pencuri itu,''kurang ajar, siapa kau dan apa ini?''. Si pencuri berkata,''shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu, lalu shalat bersama. Tuan rumahlah yang berhak menjadi imam.
Karena khawatir si pencuri itu membawa senjata, si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam- bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya,''sekarang, coba kau ceritakan, siapa engkau dan apa urusanmu?''. Dia menjawab,''saya ini pencuri.''''lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatanku itu?'', tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab,''aku menghitung zakat yang belum engkau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan jugfa sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orng yang berhak.". Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan. Lalu dia berkata,''hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?''. Mulailah si pencuri itu menceritakan dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar semua cerita tentang pemuda tersebut dan mengetahui kejujurannya maka diapun pergi menemui istrinya. Dan kebetulan mereka dikaruniai seorang putri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata,''bagaimana sekiranya kalau engkauaku nikahkan dengan putriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu dirumah ini. Engkau ku jadikan mitra bisnisku.'' Iapun menjawab,''aku setuju." Pada pagi hari itu juga sang tuan rumah memanggil para saksi untuk melangsungkan acara akad nikah putrinya dengan pemuda tersebut. Masya Allah berkah dari kejujuran!

sumber; Kisah-kisah nyata tentang Nabi,Rasul,Shahabat,Tabi'in,Orang-orang dulu dan sekarang, karya Ibrahim bin AbdullahAl-Hazimi dari majalah ELFATA

Meninggalnya Ustadz Habib Munzir

INNALILLAHIWAINNAILAIHIROJI'UN..

Ustadz Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa dikabarkan meninggal dunia, Minggu(15/9/2013). Pimpinan Majelis Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Sang kakak Habib Nabil Almusawa yang juga Ketua DPP PKS mengabarkan berita duka tersebut melalui akun twitternya.

"Adinda Habib Munzir meninggal, mohon maafkan kesalahannya dan mohon doanya," tulis Habib Nabil di akun Twitternya, Minggu (15/9/2013).

Belum diketahui penyebab meninggalnya Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa.

Mari sama-sama kita do'akan agar semua amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan di Jannah-Nya kelak.
Amin ya Robbal'alamin. Alfatihah..